Cara Mudah menjadi Auditor
Semua orang dapat menjadi auditor jempolan. Berdasarkan apa yang penulis pelajari di STAN dan praktik audit lebih dari 30 tahun, berikut cara praktis menjadi auditor yang baik:
Pertama, sebelum melakukan audit, pelajari semua hal terkait obyek dan orang yang akan diaudit. Ketika kita akan melakukan audit pengadaan barang dan jasa (PBJ), pelajari peraturan/SOP-nya, fahami obyek PBJ, cari informasi yang relevan tentang obyek dan orang yang akan diaudit, googling, dan lain-lain. Semakin baik kita mempersiapkan diri sebelum melakukan audit, maka hasil audit akan semakin baik. Susun program audit menggunakan rumus “5W1H” yaitu:
a. Apa yang akan diaudit (What);
b. Siapa yang melakukan audit dan siapa yang akan diaudit (Who);
c. Dimana audit akan dilakukan, dimana bukti audit akan didapatkan, dimana orang yang akan diwawancara, dst (Where);
d. Kapan audit akan dilakukan, berapa lama,dst (When);
e. Mengapa audit dilakukan dan pertanyaan terkait dengan mengapa lainnya (Why);
f. Bagaimana audit akan dilakukan (How).
Kedua, melakukan audit berdasarkan program audit di atas dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Dalam melakukan audit, rumusnya adalah “KKSAS”. Rumus tersebut menjadi acuan auditor. Rumus “Kon-Krit-SAS” meliputi:
a. Kondisi. Kondisi menunjukkan realitas/fakta yang konkrit.
b. Kriteria. Kriteria merupakan ukuran objektif berupa peraturan/SOP, kondisi ideal/best practices, dan lain-lain
c. Sebab. Sebab merupakan penyebab utama atau akar masalah terjadinya perbedaan kondisi dengan kriteria
d. Akibat. Dampak yang ditimbulkan dari adanya perbedaan antara Kondisi dan Kriteria.
e.Saran. Kesimpulan dan saran disusun dengan metode SMART (specific, measurable, achievable, realistic, timed).
Ketiga, membuat laporan berdasarkan “Kon-Krit-SAS” di atas plus diskusi dengan obyek yang diperiksa.
Demikian cara mudah untuk menjadi auditor. Berikutnya, penulis akan menguraikan langkah-langkah praktis di atas disertai contoh-contoh konkrit berdasar pengalaman penulis sebagai auditor.
